Sabtu, 25 Agustus 2007

Tugas Akhir Individu

PERANAN KEMUNIKASI
EFEKTIF DALAM MENUNJANG KEGIATAN BISNIS


I. PENDAHULUAN

Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal adalah salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain dengan menggunakan media tulisan maupun lisan. Dalam dunia bisnis, komunikasi verbal ini dapat berupa surat-surat bisnis dan berbagai bentuk penyampaian pesan secara lisan (rapat kerja dan sejenisnya). Komunikasi nonverbal adalah salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan bukan dalam bentuk tulisan maupun lisan, tetapi dalam bentuk bahasa isyarat (body language), ekspresi wajah, bahasa sandi, simbol-simbol, uniform, warna dan intonasi suara. Guna memahami apa, bagaimana, dan seperti apa bussines communication atau komunikasi bisnis, perlu difahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan komunikasi.
Secara umum, komunikasi adalah proses penyampaian lambang-lambang berarti (pesan) dari seorang komunikator kepada komunikan untuk menghasilkan efek tertentu. Dari defenisi umum dan sederhana tadi bisa terlihat sejumlah unsur penting komunikasi itu sendiri, yakni :
Komunikator (Communicator), penyampai pesan.
Pesan (message), lambang-lambang berarti yang disampaikan.
Komunikan (communican), penerima pesan
Efek (Effect), segala perubahan dalam diri komunikan yang ingin dicapai, yang meliputi perubahan pengetahuan (koginitif), perubahan perasaan (afektif) dan perubahan prilaku (konatif/behavioural).
Saat proses komunikasi berlangsung, baik komunikan maupun komunikator mengeluarkan umpan balik (feedback) terhadap pesan yang disampaikan masing-masing.
Dalam aktivitas di suatu organisasi bisnis, komunikasi merupakan aktivitas urgent yang memegang peranan sangat penting. Sebuah kegagalan dalam organisasi bisnis, banyak disebabkan oleh kurang tertatanya komunikasi bisnis yang dilakukan para pelaku di organisasi tersebut. Dalam suatu komunikasi, pesan yang disampaikan perlu dilakukan dengan susunan tertentu yang dapat dipahami oleh target sasaran komunikasi agar tidak terjadi miscommunication ataupun misperception yang dapat menuju pada misunderstanding. Komunikasi yang disampaikan hendaknya terorganisasi dengan baik sehingga mudah ditangkap dan dipahami oleh sasaran. Kekeliruan potensial dalam komunikasi yang mungkin terjadi dan harus dihindari antara lain sebagai berikut:
Pesan yang disampaikan bertele-tele dan tidak fokus.
Seringkali menyampaikan pesan yang tidak relevan.
Menyajikan ide secara tidak logis.
Kadangkala informasi penting tak tercakup dalam pembahasan.
Komunikasi bisnis sejatinya adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mecakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal, maupun non verbal.
Komunikasi bisnis yang berhasil dengan baik adalah komunikasi yang bisa dilakukan secara efektif sesuai dengan situasi dan kondisi organisasi bersangkutan. Pimpinan yang baik, tahu dan faham benar macam dan bentuk komunikasi yang harus diterapkan saat bicara dengan bawahan misalnya. Atau seorang salesman faham menggunakan trik-trik approach komunikasi saat akan mempersuasi calon klien atau pembeli. Intinya, jika dilakukan dengan tepat, baik dan efektik, komunikasi akan menjadi salah satu item penting penentu sukses tidaknya sebuah organisasi atau perusahaan.
Persoalan yang biasa terdapat di dalam cara berkomunikasi adalah munculnya gap (kesenjangan) informasi, antara yang benar dan salah, antara yang up to date dan out of date. Untuk itulah forum Interaktif perlu diadakan diadakan, untuk meminimalisasi gap informasi karena adanya miskomunikasi yang bisa saja terjadi antar unit kerja, sesama rekan kerja, pimpinan dan bawahan, bahkan antara perusahaan dengan pelanggan.
Kehadiran teknologi komputer telah mampu mendorong percepatan proses komunikasi, seperti komunikasi lewat komputer berbasis teknologi informasi (internet). Apapun bisnis yang dimiliki, komunikasi ibarat jantung. entah itu komunikasi oral, visual, maupun tekstual. Seperti layaknya mahluk hidup, tanpa jantung, seseorang tak mungkin hidup. Begitupun bisnis, tanpa komunikasi bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik. Dewasa ini, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi beberapa jenis komunikasi yang ada telah diotomatisasi lewat komputer atau internet. Komunikasi lewat internet dapat dikelompokkan dalam tiga tingkat yaitu komunikasi dasar, komunikasi interaktif dan layanan informasi lanjutan. Komunikasi dasar meliputi komunikasi satu arah seperti mengirim e-mail atau membaca berita, sementara komunikasi interaktif mencakup komunikasi dengan feedback yang cepat dan real time. Adapun informasi lanjutan meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan pengiriman data.
Pada dasarnya internet tidak memberikan solusi baru yang radikal dalam cara berkomunikasi, tetapi hanya mengintegrasikan teknologi yang ada untuk meningkatkan keefektifan berkomunikasi. Seseorang yang tidak mau mengenal dan menggunakan internet dan efektivitas komunikasi yang diciptakannya akan tertinggal jauh di belakang. Dia tidak akan mampu mengejar laju kecepatan bisnis yang kian berkembang.
Hasil studi tentang perilaku bisnis di kalangan eksekutif menunjukkan fakta bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan unsur pokok di antara berbagai faktor personal yang diperlukan untuk mempromosikan menejemen organisasi atau mengatasi konflik menejemen (Boove and Thill, 2002). Dengan kata lain, kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satu ciri mutu SDM karyawan.

II. PERMASALAHAN

Bila komunikasi bisnis merupakan suatu kebutuhan yang perlu dibangun oleh suatu organisasi/ entitas bisnis dalam melakukan komunikasi ekternal dan internal , apa pengaruh dan peran yang dimiliki oleh komunikasi bisnis tersebut terhadap organisasi/ perusahaan?
Mengapa Writing skills sebagai salah satu bagian kemampuan komunikasi bisnis perlu diketahui dan dimiliki oleh perusahaan ataupun pegawainya ?
Bagaimana ukuran keberhasilan komunikasi bisnis?
Hal-hal apa yang perlu diperhatikan agar tercipta komunikasi yang efektif?


III. PEMBAHASAN

1. Pengaruh dan Peran Komunikasi dalam Perusahaan / Organisasi


Business Communication merupakan komunikasi yang digunakan untuk melakukan pengenalan dan promosi suatu produk, layanan, organisasi bisnis, atau hal-hal yang berkaitan dengan suatu masalah, misalnya legal atau masalah lainnya melalui berbagai channels of communication seperti internet, publikasi, radio, televisi, kegiatan kemasyarakatan dan komunikasi dari mulut ke mulut.
Vadim Kontelnicov dalam 1000ventures.com mendefinisikan komunikasi bisnis sebagai berikut :
Business communication is any communication used to build partnerships, intellectual resources, to promote an idea, a product, service, or an organization – with the objective of creating value for your business .

Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa komunikasi bisnis yang dibangun oleh perusahaan bertujuan untuk menciptakan value atau nilai bagi perusahaan. 1000ventures.com juga mencatat bahwa komunikasi bisnis mencakup permasalahan internal dan eksternal dalam suatu perusahaan / organisasi ;

Business Communication encompasses a huge body of knowledge both internal and external for your business.
Internal communication includes communication of corporate vision, strategies, plans, corporate culture, shared values and guiding principles, employee motivation, cross-pollination of ideas, etc.
External communication includes branding, marketing, advertising, customer relations, public relations, media relations, business negotiations, etc.
Dalam konteks seperti ini, komunikasi bisnis mencakup berbagai topik baik internal maupun eksternal misalnya marketing, branding, customer relations, consumer behaviour, advertising, public relations, media relations, corporate communication, penelitian dan pengembangan, komunikasi interpersonal, komunikasi interaktif maupun event management.
Penelitian yang dilakukan beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi merupakan keterampilan crucial bagi seorang manager. Manager menghabiskan 75 – 80 persen waktunya untuk kegiatan yang berkaitan dengan komunikasi baik lisan maupun tulisan. Survey tahun 2000 dalam laporan Pitney Bowes (Chicago Tribune, 22 Oktober 2000), melaporkan rata-rata setiap pekerja di AS menangani 204 pesan per hari, seperti panggilan telepon, faks, voice mails, e-mail, surat, hingga Post-it® notes.
Berbagai hasil studi tentang kebutuhan perusahaan akan karyawan profesional mencantumkan pentingnya segi kemampuan dalam berkomunikasi. Kemampuan yang dituntut perusahaan itu merupakan urutan ketiga setelah kemampuan intelektual dan kejujuran calon karyawannya. Alasan yang sering diungkapkan perusahan adalah kemampuan komunikasi sangat penting ketika seorang karyawan harus mampu menterjemahkan apa yang yang dikehendaki pimpinan, mampu menyampaikan gagasan-gasannya dengan gamblang, mampu membuat surat bisnis, dan mampu membangun komunikasi positif dengan atasan dan sesama karyawan. Bahkan perusahaan yang sangat aktif membangun jejaring bisnisnya sangat membutuhkan kemampuan karyawan profesional dalam berkomunikasi (negosiasi) bisnis dengan pihak rekanan, ataupun pelanggan. Lebih-lebih ketika perusahaan memasuki pasar global, kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing menjadi handalan perusahaan. Good Communication skills are the key to business success.
Menurut Runzheimer International, sebuah perusahaan konsultansi di Amerika Serikat, rata-rata seorang manager di sana menghabiskan 80% waktunya dengan berkomunikasi, yaitu: 10% untuk menulis, 15% untuk membaca, 25% untuk mendengar, dan 30% untuk berbicara. Dalam suatu organisasi bisnis, komunikasi sangat diperlukan dalam menetapkan berbagai kegiatan, diantaranya:
Menetapkan tujuan organisasi
Membuat dan melaksanakan suatu keputusan – keputusan penting dalam suatu organisasi
Mengukur hasil atau performace suatu department, divisi, bagian dalam suatu organisasi.
recruitment dalam pengembangan staff karyawan suatu organisasi
hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan pelanggan (customers) suatu organisasi
hal-hal yang terkait dengan negosiasi dengan para pemasok maupun unit-unit lain.
Hal-hal yang berkaitan dengan masalah proses produksi
Hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman terhadap berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu organisasi.

2. Urgensi writing skills dalam komunikasi bisnis.
Dalam dunia bisnis, writing atau menulis (pesan bisnis) merupakan hal sangat urgent. Karena untuk menyampaikan ide-ide, atau laporan penting yang menuntut perhatian dan konsentrasi penuh dalam pemahaman maupun penganalisaan, komunikasi dalam bentuk tulisan diyakini paling efektif. Logikanya, manakala komunikan kesulitan memahami pesan, dia bisa dengan mudah membaca kembali pesan yang disampaikan. Http://bcommunication.wordpress.com/ mengutip pernyataan Abraham Lincoln tentang writing sebagai berikut :
“Writing - the art of communicating thought to the mind - is the great invention in the work great, very great. It enabling us to converce with the dead, the absent, and the unborn, at all distances of time and space, and great not only in its direct benefits, but its great help to all other inventions”. -Abraham Lincoln.
Secara umum, ada beberapa alasan mengapa writing penting dalam komunikasi bisnis, yaitu antara lain:
Kemampuan mendengar manusia terbatas. Lebih rendah daripada kemampuan menerima /mencerna pesan lewat bahasa tulisan. Berbagai riset menunjukkan, kemampuan telinga manusia menangkap pesan lebih rendah ketimbang indera lainnya.
Pesan dalam bisnis tidak selalu simple atau sederhana. Bahkan lebih banyak yang memerlukan pemahaman dan penganalisaan maksimal. Mulai dari business report, proposal, hasil meeting, perjanjian atau kontrak kerja, research memo, sampai annual report.
Beberapa pesan bisnis, wajib didokumentasikan. Dan ini akan lebih mudah kalau disampaikan dalam bentuk komunikasi writing.

Secara garis besar pola komunikasi dalam suatu organisasi dapat dibedakan ke dalam dua kelompok besar yaitu: (1) saluran komunikasi formal, dan (2) saluran komunikasi informal. Saluran komunikasi formal terdiri atas (1) top-down communications (2) bottom-up communications (3) horizontal communications (4) diagonal communications. Komunikasi bisnis dapat dilakukan dengan menggunakan metode komunikasi , antara lain sebagai berikut :

Web based communication, yang memungkinkan komunikasi tanpa batas yang dapat di akses kapan pun dan di mana saja.
e-mails, yang memungkinkan komunikasi tertulis secara spontan.
Telephone meeting , yang memungkinkan adanya komunikasi jarak jauh
Forum boards, yang memungkinkan seseorang mengakses informasi instant dari suatu sental tertentu
Face to face

3. Efektivitas dan Ukuran Keberhasilan Komunikasi Bisnis

Sebelum membahas efektifitas dan ukuran keberhasilan komunikasi bisnis , perlu diketahui tahapan proses dalam suatu komunikasi bisnis. Tahapan ini mempunyai peran penentu efektivitas dan kegagalan suatu proses komunikasi bisnis. Menurut Courtland L. Bovee dan John V. Thil, proses komunikasi terdiri dari lima tahap yaitu :
Tahap pertama , Pengirim pesan memiliki ide /gagasan yang ingin disampaikan kepada pihak lain.
Tahap kedua , Ide diubah menjadi sebuah pesan.
Tahap ketiga , Pemindahan pesan (transformasi pesan)
Tahap keempat , penerima menerima pesan
Tahap kelima, penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim pesan
Menurut Nancy Stern, Presiden dan pemilik Communication Plus, komunikasi yang benar bukanlah hanya sekedar bertukar pembicaraan. Komunikasi adalah pemindahan makna dengan terciptanya pemahaman tanpa penghakiman. Ada tiga pertanyaan yang harus dijawab ketika kita ingin meng-komunikasikan hal-hal yang penting:
Apakah informasi disampaikan dengan jelas dan akurat?
Dalam komunikasi bisnis, dimana banyak hal-hal yang sangat penting, maka wajar kalau banyak “informasi biasa” yang diabaikan, tertumpuk di meja, atau dibuang begitu saja. Oleh karena itu, informasi yang disampaikan harus jelas dan akurat untuk menunjukkan kualitas dan tingkat urgensi informasi tersebut.
Bagaimana informasi itu menyentuh perasaan orang yang menerimanya ?
Ini adalah sisi manusiawi dari komunikasi. Apa yang terlihat pada pesan itu, seperti nada bicara, gaya tulisan dan pilihan kata-kata yang dipergunakan, secara keseluruhan dapat menyebabkan proses komunikasi berhasil atau gagal. Jika kita ingin “menjual” sesuatu kepada seseorang, kita perlu menciptakan perhatian dan simpati, suatu hubungan saling percaya guna merangkul mereka ke arah kita.
c. Apakah informasi itu mengejutkan penerimanya atau mendapat perhatian dari mereka?
Ini adalah hal terpenting dalam komunikasi yang sangat kritis karena hal ini akan menjamin isi pesan diterima dengan baik. Sejujurnya, kita tidak bisa melakukan hal ini dalam setiap komunikasi. Tetapi, sekali kita berhasil melakukannya secara kreatif, orang akan terus mengingat isi pesan itu dalam waktu yang lama. Sebagai contoh, bukankah kita selalu teringat pada beberapa iklan televisi yang sampai sekarang tetap kita ingat karena berhasil “mencuri” perhatian kita. Iklan kacang atom “OK bang-get” adalah contoh proses komunikasi yang mungkin bertahan dalam benak kita karena mendapat persepsi yang sangat kuat .
Efektivitas komunikasi bisnis, seperti halnya jenis komunikasi lainnya ditentukan beberapa hal :
Persepsi. Komunikator harus dapat memprediksi apakah message yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh komunikan sebagaimana yang dimaksudkan oleh komunikator.
Ketepatan. Komunikan atau audience memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan tepat sasaran, komunikator perlu mengeksperikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan kerangka pikir komunikan.
Kredibilitas. Dalam berkomunikadi komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bawah komunikan dapat dipercaya. Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan kepercayaan dari komunikan.
Pengendalian. Dalam komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan balik/feedback terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh komunikator sehingga tidak melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.
Kecocokan. Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang menyenangkan dengan komunikan.
Keberhasilan komunikasi di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas.

Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya sebuah produk, atau seberapa kuatnya sebuah kasus hukum, kesuksesan tidak akan pernah diperoleh tanpa penguasaan ketrampilan komunikasi yang efektif. Kemampuan dalam mengirimkan pesan atau informasi dengan baik, kemampuan menjadi pendengar yang baik, kemampuan atau ketrampilan menggunakan berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian penting dalam melaksanakan komunikasi yang efektif.Selain itu, perlu pula memperhatikan 5 Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication) sebagaimana dikutip dari www.sinarharapana.co.id/ekonomi/mandiri/2002/04/1/man01.html yang dikembangkan dan dirangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.
a. Respect Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim. Bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan bahwa ”Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai.” Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam telapak tangannya. Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar yang dia miliki adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada orang lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan hal-hal terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken Blanchard dan Spencer Johnson, The One Minute Manager.
b. EmpathyEmpati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand – understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust). Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami perilaku konsumen (consumer’s behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork. Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan , sehingga nantinya pesan tersebut akan dapat disampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan.
c. AudibleMakna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
d. Clarity Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya bekerja di Sekretariat Negara, hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam menyiapkan korespondensi tingkat tinggi. Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana .Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim .
e. HumbleHukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan .

IV . KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:
Komunikasi bisnis merupakan salah satu unsur penting bagi perusahaan / organisasi dalam membangun komunikasi internal maupun eksternal untuk meningkatkan image/citra perusahaan, mendorong brand atau company awareness, membangun ketaatan pada SOP (Standard Operating Procedures),dan mengelola hubungan dengan pelanggan.
Efektivitas suatu komunikasi bisnis ditentukan oleh persepsi, ketepatan sasaran dan media yang digunakan, kreadibilitas, pengendalian dan kecocokan. Kesamaan pemahaman / persepsi ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi.
Penguasaan keterampilan komunikasi dapat mendorong kesuksesan perusahaan dalam mencapai atau memnuhi target yang ditetapkan. Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang dan betapapun unggulnya sebuah produk, kesuksesan tidak akan pernah diperoleh tanpa penguasaan ketrampilan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif sangat berguna untuk :
q membuat keputusan
q mengantisipasi permasalahan
q membangun hubungan
q mengelola pengetahuan, ide dan kreativitas
q membangun visi yang jelas dan membangun motivasi dan semangat karyawan
q mempromosikan produk dan layanan.


==A.s==





REFERENSI DAN SUMBER BACAAN:

http://members.tripod.com/dipi_solo/outline-kombis/bab13.htm
http://bcommunication.wordpress.com/
http://customerservicezone.com/Communication/Business_Communication/
http://www.kekayaanonline.com/index.php
http://www.businesstown.com/people/communication-skills.asp
http://.en.wikipedia.org/wiki/Business_communication
http://www.ewinters.com/intechsucc.html/
http://ezinearticles.com/?Nonverbal-Communication-in-Business&id=5406
http://www.okezone.com/index.php?option=com_content&task=view&id=17008&Itemid=51
http://ronawajah.wordpress.com/tag/iklim-bisnis/
http://www.internalcommshub.com/open/news/ashridge.shtml
http://www.internalcommshub.com/open/news/kandb.shtml
http://www.jasindo.co.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=99
http://www.businesstown.com/people/communication-improving.asp
http://ronawajah.wordpress.com/2007/07/02/keberhasilan-berkomunikasi/
http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2002/04/1/man01.html/
http://en.wikipedia.org/wiki/Marketing
http://cordis.europa.eu/esprit/src/ecomcom4.htm
http://sbinfocanada.about.com/c/ec/32.htm
http://www.bus.wisc.edu/update/winter05/business_communication.asp
http://www.trainingzone.co.uk/cgi-bin/item.cgi?id=169852&d=680&h=608&f=626&dateformat=%25e-%25h-%25y
http://job.sagepub.com/cgi/content/abstract/44/3/283
http://customerservicezone.com/cgi-bin/links/jump.cgi?ID=2999
http://www.ebizzasia.com/0323-2005/column,indra,0323.html
http://www.allbusiness.com/business-planning-structures/business-plans/1440-1.html http://www.1000ventures.com/business_guide/crosscuttings/biz_communication_main.html

Jumat, 24 Agustus 2007

Testing

Posting ini merupakan posting pertama yang dibuat pada blog ini, untuk menggantikan blog sebelumnya yang karena satu dan lain hal diblokir.